Florawisata Santerra de Laponte: Tempat di Mana Saya Selalu Kembali

Florawisata Santerra De Laponte

Ada beberapa tempat yang, entah kenapa, selalu membuat saya ingin datang lagi. Bukan karena lokasinya megah, atau karena tiket masuknya murah — tapi karena ada sesuatu di sana yang membuat hati terasa ringan. Bagi saya, Florawisata Santerra de Laponte di Pujon, Malang, adalah salah satu tempat itu.

Saya sudah beberapa kali berkunjung ke Santerra. Mungkin empat atau lima kali, saya sudah lupa hitungannya. Tapi setiap kali datang, rasanya seperti kunjungan pertama — selalu ada hal baru yang menanti. Mereka tidak mengubah warna bunganya, karena warna-warna itu sudah sempurna adanya. Yang mereka lakukan adalah menambah hal-hal kecil: spot foto baru, wahana baru, dan detail-detail segar yang membuat tempat ini tidak pernah terasa sama.

Setiap tahun, Santerra seperti “tumbuh”. Bukan sekadar taman bunga, tapi semacam dunia kecil yang terus berusaha menyenangkan hati siapa pun yang datang.

Gebang Florawisata Santerra

Menyapa Udara Dingin Pujon dan Aroma Bunga

Hari itu saya tiba agak pagi, sekitar pukul sembilan. Udara Batu masih dingin, embun belum sepenuhnya hilang dari dedaunan. Di sepanjang jalan Pujon, kabut tipis masih menari-nari di antara pohon pinus. Begitu memasuki area Santerra, suara musik lembut bercampur dengan kicau burung — dan entah kenapa, langkah saya jadi lebih pelan.

Gerbang utama menyambut dengan tulisan besar berwarna cerah, dan di belakangnya, hamparan bunga seolah memanggil. Bunga petunia, marigold, hingga celosia berbaris dalam gradasi yang memanjakan mata. Tapi bukan cuma itu yang membuat Santerra istimewa — tempat ini seperti tahu bagaimana membuat pengunjungnya tersenyum tanpa perlu berusaha keras.

Taman yang Tak Pernah Sama

Saya masih ingat, saat pertama kali ke sini beberapa tahun lalu, area taman belum seluas sekarang. Spot fotonya pun masih sederhana — jalan setapak di antara bunga, beberapa miniatur bangunan bergaya Eropa, dan satu-dua dekorasi tematik yang indah. Sekarang, suasananya jauh lebih hidup.

Di sisi kanan taman, ada tambahan area baru yang penuh spot foto menarik. Ada yang menyerupai taman musim semi Belanda, lengkap dengan kincir angin mini. Di sisi lain, dino word yang realistis dengan gerak dan suaranya. Beberapa pengunjung sibuk berpose, sementara anak-anak tertawa di area permainan yang semakin ramai.

Yang saya suka dari Santerra adalah bagaimana mereka menambah sesuatu tanpa merusak yang lama. Setiap elemen baru terasa menyatu dengan nuansa taman. Tidak ada kesan “tempelan”, melainkan perpanjangan dari pesona yang sudah ada.

Santerra

Bianglala

ontang anting

Sudut Favorit: Di Antara Warna dan Langit

Setiap orang pasti punya sudut favorit di Santerra. Bagi saya, itu ada di bagian taman bunga utama, tepat di depan deretan bunga ungu dan merah muda yang menghadap ke bukit. Dari situ, pemandangan pegunungan Batu membentang di kejauhan — dan kalau sedang beruntung, langit cerah menampakkan siluet Gunung Panderman.

Saya sering duduk di bangku kayu di area itu, hanya untuk menikmati udara. Kadang, saya lihat pengunjung lain sibuk mencari angle foto terbaik, tapi bagi saya, justru momen ketika tidak memotret apa pun adalah bagian paling berharga. Karena di sanalah saya benar-benar menikmati tempat ini apa adanya.

Tapi tentu saja, Santerra adalah surga bagi pencinta foto. Hampir setiap meter areanya fotogenik. Dari taman bunga, bangunan tematik asia hingga eropa. Kalau kamu datang dengan pasangan, teman, atau keluarga, hampir mustahil tidak menemukan spot yang cocok untuk berfoto.

Wahana yang Bertambah, Tapi Suasananya Tetap Sama

Satu hal menarik dari setiap kunjungan saya ke Santerra: selalu ada wahana baru yang muncul. Dulu hanya taman bunga dan beberapa permainan anak. Sekarang, pilihan hiburannya jauh lebih lengkap.

Kamu bisa mencoba Bianglala — dari atas ketinggian, taman terlihat seperti permadani warna-warni yang bergerak lembut tertiup angin. Ada juga Rainbow Slide, perosotan raksasa warna-warni yang seru dan ramai terutama di akhir pekan. Untuk yang ingin sedikit tantangan, Ontang Anting dan Pendulum siap memacu adrenalin. Bagi keluarga dengan anak kecil, Happy Zone dan Kids Zone tetap menjadi favorit.

Saya sendiri paling suka menyusuri area taman dengan berjalan kaki. Rasanya menyenangkan berkeliling perlahan sambil menikmati tiap sudut, tanpa harus terburu-buru. Sesekali berhenti untuk foto, lalu lanjut lagi ke area lain.

Selain itu, Santerra juga menambah spot foto tematik baru setiap tahunnya — dari taman bunga ala Korea, miniatur jalanan Jepang, hingga ruang dengan konsep kaca dan cermin yang memantulkan warna langit. Hal-hal seperti ini yang membuat saya selalu ingin kembali: ada perasaan penasaran kecil setiap kali mendengar kabar bahwa “ada spot baru di Santerra.”

Rainbow Slide

Harga Tiket dan Waktu Terbaik untuk Berkunjung

Update Tahun 2025 ini, harga tiket Florawisata Santerra de Laponte adalah:
• 🎟️ Tiket Reguler:
• Weekday: Rp30.000
• Weekend: Rp35.000
• 🎟️ Tiket Terusan (semua wahana utama):
• Weekday: Rp70.000
• Weekend: Rp85.000

Harga yang menurut saya cukup terjangkau, apalagi kalau melihat betapa banyak hal yang bisa dinikmati di dalamnya.

Santerra buka setiap hari, pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Dan kalau boleh saya beri saran pribadi — datanglah pagi-pagi. Sekitar pukul delapan atau sembilan, udara masih sejuk dan belum terlalu ramai. Cahaya matahari pagi di antara bunga-bunga itu indah sekali.

Fasilitas yang Lengkap dan Nyaman

Salah satu hal yang membuat saya betah adalah kenyamanan fasilitasnya. Area parkirnya luas dan tertata rapi. Toilet bersih, mushola tersedia di lokasi strategis, dan food court-nya lengkap dengan berbagai pilihan makanan. Dari makanan ringan, es krim, hingga nasi rawon khas Malang.

Biasanya setelah puas berkeliling, saya duduk di area cafe sambil menikmati teh panas. Dari situ, suara tawa pengunjung terdengar samar — seperti melodi ringan yang membuat suasana semakin hidup.

Momen-Momen Kecil yang Selalu Diingat

Ada hal-hal kecil yang mungkin tidak tertulis di brosur, tapi justru itulah yang membuat Santerra terasa istimewa.

Seorang petugas taman yang menyapa dengan senyum ramah sambil menyapu daun. Sekelompok anak kecil yang tertawa keras saat bermain di wahana. Seorang ibu yang sibuk memotret bunga, lalu memanggil anaknya dengan lembut. Hal-hal sederhana seperti itu mengingatkan saya bahwa taman ini bukan sekadar tempat wisata — tapi ruang bagi banyak momen kecil yang tulus.

Dan entah mengapa, setiap kali pulang, saya selalu membawa perasaan yang sama: tenang. Bukan hanya karena pemandangannya indah, tapi karena ada suasana damai yang sulit dijelaskan.

Menutup Hari di Tengah Warna dan Angin

Menjelang sore, ketika matahari mulai condong ke barat, warna bunga di Santerra berubah lembut. Langit Pujon yang biru perlahan memudar menjadi jingga. Di jam-jam seperti itu, suasana taman menjadi sangat hangat. Lampu-lampu kecil di sepanjang jalan mulai menyala, dan angin sore terasa lebih dingin.

Saya duduk di bangku kayu dekat kolam kecil, menatap pantulan langit di permukaannya. Tidak ada suara lain selain gemericik air dan percakapan pelan dari pengunjung lain yang juga enggan pulang. Di momen itu, saya berpikir: mungkin inilah yang membuat Santerra istimewa — ia tidak berusaha keras untuk membuat kita terkesan. Ia hanya menawarkan keindahan dengan cara yang sederhana dan jujur.

Bagi sebagian orang, mungkin Santerra hanya taman bunga. Tapi bagi saya, ia adalah tempat untuk menenangkan diri, untuk mengingat hal-hal kecil yang sering kita lupakan di tengah kesibukan hidup.

Dan seperti bunga-bunga di dalamnya yang terus mekar dan berganti rupa, saya tahu — kapan pun saya datang lagi, Santerra akan selalu punya sesuatu yang baru untuk saya nikmati. Bukan hanya spot foto atau wahana baru, tapi rasa damai yang tak pernah pudar.

📍 Lokasi: Jl. Raya Pujon No.10, Batu – Malang, Jawa Timur
🕗 Jam buka: Setiap hari, 08.00–18.00 WIB
💸 Harga tiket: Reguler Rp30.000–Rp35.000 | Terusan Rp70.000–Rp85.000

Florawisata Santerra de Laponte bukan sekadar taman bunga. Ia adalah tempat di mana warna, udara, dan kenangan berpadu menjadi satu — dan membuat siapa pun ingin kembali lagi.